TUGAS PENULISAN BERITA (1)
Jakarta - Presiden SBY akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait hubungan Indonesia dan Malaysia yang memanas. Insiden yang terjadi karena penahanan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dalam insiden ini SBY lebih memilih cara diplomasi damai daripada angkat senjata atau perang. Presiden SBY juga menginkan agar ketiga petugas tersebut segera dikembalikan dengan selamat dan insiden ini dapat diselesaikan secara tuntas.
Hubungan Indonesia dan Malaysia sedang diuji lagi, namun saat ini insiden yang terjadi karena penahanan tiga orang petugas Kementrian Kelautan dan Perikanan di Pulau Bintan (13/08) .”Terhadap insiden ini, kita semua sangat prihatin, dan
saya ingin agar masalah ini segera diselesaikan secara tuntas, mengutamakan
langkah-langkah diplomasi," ujar Presiden SBY . Dengan adanya
insiden ini Presiden menyatakan, “ Saya ingin memberikan penjelasan
tentang duduk persoalan yang sesungguhnya, dan langkah- langkah tindakan yang
diambil oleh pemerintah”.
Untuk menindaklanjuti
insiden penangkapan tiga petugas KKP Kepulauan Riau oleh Polis Maritim Diraja
Malaysia di perairan Pulau Bintan, SBY sudah memberikan instruksi ke aparat
terkait. "Pertama, saya minta agar ketiga petugas KKP segera dikembalikan
dalam keadaan selamat. Kedua, saya juga memerintahkan untuk mengusut tuntas apa
yang sebenarnya terjadi dalam insiden tersebut, selanjutnya yang ketiga Menko Polhukam dan Menteri Luar Negeri melakukan
tindakan-tindakan cepat, untuk mengelola penanganan insiden tersebut dengan
mengambil langkah-langkah yang diperlukan ", tegas SBY.
Permasalah ini, menurut SBY,
harus diselesaikan dengan cepat, tegas, dan tepat, karena berkaitan dengan
kepentingan nasional. Namun tetap tidak ada kompromi kalau sudah menyangkut
kedaulatan dan keutuhan NKRI. "Memelihara
hubungan baik dengan Negara sahabat, apalagi dengan Malaysia, sangat penting.
Tetapi, tentu kita tidak bisa mengkompromikan kepentingan nasional, apalagi
jika menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI," tandasnya.
Dalam
insiden ini Presiden SBY mengirim surat kepada Perdana Menteri Malaysia, yang
isinya bahwa keprihatinan yang mendalam atas kejadian ini. Presiden juga
mengharapkan agar perundingan batas maritim dapat dipercepat dan dituntaskan
agar insiden sperti ini tidak terulang lagi. Sementara itu, Kementerian Luar
Negeri telah memanggil Duta Besar Malaysia di Jakarta untuk menyampaikan nota
protes tandas SBY. Dengan komuniaksi intensif antara Menteri Luar Negeri dengan
Duta Besar Malaysia perkembangannya,
alhamdulillah, ketiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan itu kini telah
kembali ke tanah air kata SBY.
Dengan adanya informasi bahwa ketiga petugas KKP(Kementerian
Kelautan dan Perikannan) mendapat perlakuan tidak baik, pemerintah Indonesia
meminta penjelasan atau kebenran tentang informasi tersebut. Melalui jalur
diplomasi, pemerintah mendapatkan informasi bahwa pemerintah Malaysia sedang
melakukan investigasi atas masalah yang dialami tiga petugas KKP tersebut.
Belajar dari
pengalaman ini Presiden mengharapkan agar kejadian seperti ini tidak terulang
lagi. Presiden menegaskan, upaya yang harus dilakukan agar
perundingan batas wilayah darat dan batas wilayah maritim, termasuk di wilayah
selat Singapura, dan perairan Sulawesi, atau perairan Ambalat agar diselesaikan
secara tuntas dan cepat, serta melakukan
bentuk-bentuk koordinasi dan kerjasama di antara kedua belah pihak, dengan
semangat untuk tetap memelihara hubungan baik kedua bangsa.
Presidem SBYmengatakan "Ke depan dalam
hubungan antar bangsa yang lebih luas, kita harus terus menjaga kedaulatan dan
keutuhan wilayah kita, dan terus membangun diri menjadi negara yang maju,
sejahtera, dan bermartabat, dengan tetap menjaga hubungan baik dan kerjasama
dengan negara-negara sahabat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar